Pandemi mau tidak mau akan mengubah kebiasaan dan rutinitas kita. Tatap muka virtual sudah menjadi sesuatu yang normal dan meningkatkan exposure kita dengan layar teknologi, sehingga risiko kulit terutama wajah terpapar blue-light meningkat selama pandemi ini. Hal ini menyebabkan banyak brand perawatan kulit mulai menciptakan produk skincare dengan kandungan yang mampu menghalangi blue-light. Salah satunya brand lokal BASE yang menciptakan sunscreen dengan manfaat proteksi dobel, yaitu melindungi kulit dari paparan sinar UV dari matahari dan juga paparan blue light dari gadget.
Blue-light secara ilmiah dikenal sebagai high energy visible (HEV) light. Blue-light dipancarkan dari layar teknologi dan dari matahari bersamaan dengan sinar UV. HEV light dan UV ray sebenarnya dapat memicu tanda-tanda photo-aging yang serupa. Ketika blue-light menembus kulit, ia akan menyebabkan kerusakan DNA yang menyebabkan hiperpigmentasi. Hal ini mirip dengan bagaimana kerusakan sinar UV dapat menciptakan sunspot.
Tetapi masih banyak dari kita yang mengira bahwa sunscreen hanya digunakan di luar rumah untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Pada kenyataannya sinar UVA yang memiliki gelombang lebih panjang, sinarnya mampu menembus awan mendung dan juga kaca jendela. Jadi walaupun cuaca terasa teduh dan kita beraktivitas di dalam ruangan, kita tetap terpapar risiko dari sinar UV. Apalagi saat pandemi ini exposure kita dengan gadget semakin besar, sehingga kulit kita saat ini tidak hanya terpapar risiko dari sinar UV tetapi juga blue light walaupun beraktivitas di dalam ruangan.
Baca Juga: UVA Dan UVB, Ketahui Semua Hal Tentang Ultraviolet Agar Kulit Terhindar Dari Efek Buruknya
BASE, salah satu merek skincare lokal, memperkenalkan produk terbarunya, yaitu sunscreen. Sunscreen dari BASE tidak hanya melindungi kulit wajah dari bahaya sinar matahari, tapi juga dari blue light pada layer LED televisi, telepon genggam, dan laptop yang semakin sering kita temui sejak pandemi mulai.
Sunscreen ini juga menggunkan bahan-bahan yang vegan, organik, halal, dan ramah lingkungan. Ditambah, sunscreen ini diformulasikan agar tidak terasa lengket, tebal, ataupun meninggalkan whitecast, sehingga nyaman untuk diaplikasikan setiap hari.
Hingga saat ini, walaupun sudah banyak yang sadar mengenai bahaya sinar matahari yang berkepanjangan serta konsekuensi minimnya perlindungan kulit dari sinar UVA dan UVB tersebut, tetapi hingga saat ini masih banyak konsumen yang belum mengenal bahaya dari radiasi blue light atau sinar biru yang dipancarkan dari jenis lampu tertentu, serta layar LED pada kebanyakan alat elektronik yang kita gunakan, seperti telepon genggam, komputer, dan televisi. Dikarenakan blue light memiliki gelombang lebih panjang daripada sinar UV dengan frekuensi tinggi, blue light dapat berpenetrasi kulit ke lapisan lebih dalam dibanding dengan sinar UV. Sehingga paparan blue light berkepanjangan menyebabkan penuaan dini, perubahan warna kulit, inflamasi, dan melemahkan lapisan kulit kita. Apalagi sejak pandemi, rata-rata penggunaan perangkat elektronik naik drastis mencapai lebih dari 50 jam per minggu.
“Sudah saatnya kami meluncurkan rangkaian sunscreen. Sunscreen adalah salah satu investasi paling penting untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang. Dan tentunya, kami tetap memanfaatkan bahan-bahan yang vegan, organik, dan disertifikasi oleh ECOCERT, halal, juga ramah lingkungan. Our sunscreen is an important skincare investment for a future you won’t regret,” ungkap Yaumi Fauziah Sugiharta, Chief Executive Officer BASE.
Selaras dengan komitmennya, untuk selalu memanfaatkan bahan-bahan alami, sunscreen BASE tidak mengandung paraben, PEG, atau silikon, juga tanpa octinoxate dan oxybenzone yang membahayakan kehidupan laut. Sunscreen dengan SPF 50++++ ini juga telah diverifikasi oleh BPOM. Tak hanya melindungi kulit dari sinar matahari dan blue light, beberapa khasiat lain seperti kaya antioksidan, meregulasi sebum, kaya antipolusi, menjaga kelembapan, dan menambah kilau alami kulit dapat ditemukan dalam bahan-bahan utamanya sebagai berikut:
- Ekstrak daun rasberi dari Perancis untuk meregulasi sebum dan mencegah jerawat.
- Ekstrak daun blackcurrant dari Perancis sebagai antioksidan yang kuat.
- Minyak biji wortel dan ekstrak akar wortel dari Jerman untuk mengurangi kerusakan kulit akibat blue light dan meningkatkan kilau alami kulit.
- Minyak biji bunga matahari dari Jepang untuk meningkatkan perlindungan terhadap sinar ultraviolet dan menenangkan kulit.
- Bisabolol dari kamomil dari Jepang untuk memulihkan kulit yang terbakar dan meningkatkan perlindungan terhadap sinar ultraviolet.
- Minyak argan dari Maroko untuk menjaga kelembapan kulit dan perlindungan dari ultraviolet.
- Vitamin E (tocopheryl acetate) dari Jepang sebgai antioksidan.
- Ectoin (asam amino dari mikroorganisme) dari Mesir untuk mencegah photoaging dan kerusakan kulit sebagai antipolusi secara menyeluruh dan antiiritasi
Sunscreen BASE merupakan sunscreen berbahan dasar tanaman pertama yang mampu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, disebut juga sebagai broad-spectrum sunscreen. Tak hanya formula yang bersifat broad-spectrum, sunscreen BASE juga memadukan bahan-bahan alami dengan beta carotene untuk melindungi kulit dari bahaya blue light di dalam rumah. Lebih lanjut, Ratih Permata Sari, Chief Product Officer BASE menambahkan,“Sunscreen ini cocok untuk mereka yang tak suka pakai sunscreen yang terasa tebal dan berat pada kulit wajah. Kami ingin konsumen sadar bahwa sunscreen bisa menjadi skincare yang mudah dan nyaman untuk dipakai setiap hari, karena walaupun hanya di dalam rumah kita tetap tidak bisa terbebas dari sinar UV cahaya matahari yang masuk melalui jendela dan juga paparan dari blue light yang dipancarkan dari gadgets kita.”
Sunscreen BASE didapatkan di www.base.co.id seharga Rp169.000 setelah menjawab kuesioner Skin Test. Melalui Skin Test ini kalian akan mendapatkan rekomendasi varian skincare yang sudah dipersonalisasi sesuai dengan jenis kulit, skin goals, dan gaya hidup kamu.