HomeWellnessMengulik Ethnowellness Di Indonesia Lewat Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2021

Mengulik Ethnowellness Di Indonesia Lewat Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2021

Harus diakui, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar pada pelaku usaha pariwisata dan pelaku usaha lainnya, khususnya terkait dengan kesehatan dan aktivitas berbasis alam. Namun dari sisi positifnya, justru kondisi ini bisa dilihat sebagai peluang untuk makin mengembangkan wellness berbasis kearifan lokal atau ethnowellness sebagai kunci bagi Indonesia untuk berkiprah di ajang dunia dan peluang untuk pemulihan ekonomi nasional dari aspek pariwisata. Apalagi Indonesia memiliki keunggulan dalam hal kearifan lokal dari kurang lebih 1.340 suku bangsa nusantara, rempah-rempah sebagai bahan baku produk, keragaman seni budaya serta keramahtamahan, dan act of services terapis Indonesia yang dapat berkontribusi dalam pengembangan wellness tourism dunia. Karena itulah, tiga asosiasi bidang spa yakni IWMA (Indonesia Wellness Master Association), WHEA (Wellness & Healthcare Entrepreneur Association), dan IWSPA d/h INDSPA (Indonesia Wellness Spa Professional Association), bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Pemerintahan Daerah, dan Bank BNI, menyelenggarakan Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2021 pada 1 – 30 September 2021 secara virtual dan bertema “Festival Wellness Pertama dan Terbesar di Indonesia”.

View this post on Instagram

A post shared by IWTIF (@iwtif_)


IWTIF sendiri bertujuan untuk:
● Melestarikan dan mempromosikan kepada masyarakat umum di Indonesia dan dunia tentang pelayanan wisata kebugaran (wellness) berbasis budaya.
● Menjadikan ethnowellness Indonesia sebagai warisan budaya dunia.
● Menciptakan inclusive business melalui pelayanan, makanan, minuman, dan ramuan herbal asli Indonesia.
● Mengangkat potensi budaya melalui produk herbal dan produk wellness (kebugaran) UMKM dengan brand owner di dalam dan di luar negeri.
● Mempromosikan wellness tourism Indonesia sebagai top of mind pasar dan luar negeri melalui pemasaran dan penjualan produk dan pelayanan secara virtual
● Menyumbangkan nilai ekonomi melalui rempah dan jasa wellness spa Indonesia dengan berbagai efek multiply yang ada.

Pembukaan IWTIF 2021 dilakukan secara daring dan disiarkan secara langsung melalui YouTube IWTIF. Festival dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf), Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., yang turut dihadiri pula oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events); perwakilan KBRI Bangkok (Thailand), Den Haag (Belanda), London (Inggris), Kuala Lumpur (Malaysia), dan KJRI Cape Town (Afrika Selatan); perwakilan pemerintah daerah Jawa Tengah, Maluku, dan Papua; perwakilan Kemenkop dan UKM, Kemenperin; serta para UMKM/IKM wellness; Wellness Enthusiast; dan Diaspora Indonesia.

Peluncuran festival ini selaras dengan fakta bahwa Indonesia menempati peringkat ke-17 dari aspek wellness tourism market, sedangkan wellness tourism merupakan pilot project untuk mendorong dan mempromosikan bisnis inklusif di Indonesia.

Di sisi lain, UMKM/IKM Indonesia adalah penyangga kekuatan ekonomi nasional. Melihat
industri kecantikan dan wellness di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat, maka kita perlu mempromosikan produk-produk wellness Indonesia buatan UMKM/IKM ke masyarakat lokal dan internasional sehingga kecintaan terhadap produk inovasi lokal ini dapat membantu masyarakat Indonesia bertahan di masa pandemi.

Dra. Agnes Lourda Hutagalung, CONFEC, ITEC, CIBTAC, BABTAC, Diplom, Arom, WM, CIDESCO selaku Ketua Panitia IWTIF 2021 menjelaskan,“Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan, mempromosikan, dan menjadikan ethnowellness di Indonesia sebagai warisan budaya dunia, sehingga potensi budaya melalui produk herbal dan produk wellness UMKM Indonesia bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat dalam dan luar negeri.”

Pengenalan Wellness Tourism Di Indonesia

Dalam rangkaian acara pembukaan IWTIF 2021, Drs. Alexander Reyaan, MM selaku Direktur Promosi Wisata Minat Khusus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjelaskan betapa potensialnya Wellness Tourism (termasuk ethnowellness di dalamnya) untuk dikembangkan di Indonesia, apalagi di saat seperti sekarang ini.

Wellness Tourism menciptakan peluang untuk bisnis kebugaran dan bisnis lainnya, pengeluaran wisatawan kebugaran menguntungkan semua segmen industri perjalanan. Pesatnya pertumbuhan Wellness Tourism telah dirangsang oleh peningkatan kelas menengah global, keinginan konsumen untuk mengadopsi gaya hidup sehat, dan minat pada pengalaman perjalanan.

Potensi Wellness Tourism di Indonesia bisa melejit didorong oleh tiga faktor yaitu:

1. Pencegahan penyakit (preventif holistik) sudah menjadi inti pengambilan keputusan konsumen.

2. Mendorong kemandirian dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional → memacu R&D, mengembangkan inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan.

3. Pengembangan Wellness Tourism berbasis Inklusif Bisnis → meningkatkan daya saing sektor pariwisata dan menggalakkan praktik keberlanjutan (sustainability).

Pada implementasinya produk Wellness Tourism tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga “berpotongan” dengan produk wisata lainnya (misalnya: wisata budaya, wisata medis, wisata kuliner). Hal ini membuat Wellness Tourism mempunyai pilihan produk yang sangat beragam untuk disesuaikan dengan berbagai motivasi, kebutuhan, dan minat dari wisatawan.

Beberapa destinasi yang mempunyai daya tarik Wellness Tourism sudah diidentifikasi memiliki transformasi tertentu bagi wisatawan hingga mencapai kondisi wellbeing, yaitu:

📍 Yogyakarta: Javanese spa, beksan meditasi, jamu, art therapy, healthy food, retreat, jelajah alam atau kota.
📍 Solo: jamu, aromaterapi, beksan meditasi, healthy food, klinik herbal, retreat, jelajah alam atau kota.
📍 Bali: Bali usada, spa, yoga, meditasi healthy food, art therapy, retreat energetic-healing, jelajah alam.

View this post on Instagram

A post shared by IWTIF (@iwtif_)


Selain destinasi-destinasi tadi, Indonesia juga memiliki 15 macam ethnowellness atau Etno Wellness, yang ada mulai dari pulau Sumatra sampai Papua! Bisa kebayang kan, betapa beragam dan kayanya tradisi pengobatan dan kecantikan dengan ramuan tradisional rempah-rempah di negeri ini.

View this post on Instagram

A post shared by IWTIF (@iwtif_)


Seperti inspirasi perawatan spa dari etnis suku Batak di Sumatra Utara yaitu Martup dan Oukup. Martup dan Oukup sendiri telah diteliti oleh Profesor Rusmin Tumanggor sejak tahun 1990-an dari 395 tenaga pengobat tradisional di Tanah Batak.

Martup berarti pengulosan atau penyelimutan bersifat penguapan dengan menggunakan sejumlah uap air dari rebusan bahan tumbuhan. Sedangkan Oukup maknanya penutupan atau pengasapan dengan api unggun dan kayu-kayu kecil, kemenyan, bawang putih, dan tanaman lain.

Martup dan Oukup ini memiliki banyak maanfaat loh buat tubuh kita, salah satunya mengurangi nyeri otot dan mengatasi susah tidur! Menarik kan?!

Peluang Ethnowellness Di Era New Normal

Setelah tahu begitu kayanya ethnowellness di Indonesia, lalu bagaimana peluangnya di masa pandemi ini? Drs. Aranyaka Dananjaya Axioma, MA dari Indonesia Wellness Master Association menjelaskan bahwa berdasarkan studi, tren wisata dengan konsep Nature, Eco, Wellness, Adventure (NEWA) akan lebih diminati pada akhir pandemi nanti.

Diprediksi orang-orang akan melakukan perjalanan yang lebih dekat ke rumah, dengan wisata domestik sebagai tahap awal. Selain itu, wisatawan di era pasca-COVID akan memiliki harapan yang jauh lebih tinggi dari penyedia layanan hospitality dan jauh lebih menuntut.

Nah, untuk memenuhi kemauan wisatawan, industri harus memprioritaskan penyediaan layanan, fasilitas, dan pengalaman yang memenuhi wellness (kebugaran), kesehatan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mereka perlu fokus pada standar kebersihan yang tinggi, yang diharapkan akan didambakan oleh wisatawan.

Kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan dan kebugaran pun semakin tinggi. Di sinilah ethnowellness spa sebagai salah satu cara perawatan spa wellness untuk mendapatkan antibodi, bisa menjadi alternatif produk wisata yang sangat berguna dalam melawan virus corona dengan cara yang nyaman tanpa perlu merasa khawatir.

Secara harfiah, ethnowellness berasal dari kata ethno yang berarti etnik atau budaya dan wellness yang berarti penyembuhan. Maka rangkaian ethnowellness spa ini bukanlah hanya sekadar perawatan kecantikan biasa, melainkan sebuah relaksasi holistik yang di tempat asalnya berkaitan erat dengan ritual tradisi penyembuhan masyarakat setempat. Manfaatnya jelas telah dibuktikan secara turun temurun. Makanya tak heran, ethnowellness akan makin naik daun di tahun ini hingga tahun-tahun mendatang.

Ada Apa Saja Di IWTIF 2021?

View this post on Instagram

A post shared by IWTIF (@iwtif_)


Dari acara pembukaannya aja, sudah seru dan informatif banget Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2021 ini. Acara ini berlangsung selama satu bulan pada bulan September 2021 secara virtual dengan menampilkan berbagai acara, seperti wellness & tourism workshop atau webinar, wellness training & workshop, pelatihan pelayanan dan pembuatan produk ethnowellness Indonesia, penayangan video-video destinasi wisata, kuliner, dan lain-lain dari berbagai daerah, serta online marketplace, pameran penjualan produk dan jasa wellness dari lebih kurang 200 UKM/IKM di bidang wellness, game dan doorprize, serta brand awarding, yang dapat diakses serta dihadiri secara umum melalui website www.iwtif.com.

Festival berskala internasional ini melibatkan lebih kurang 12 negara bekerja sama
dengan KBRI maupun Diaspora yang ada di berbagai negara tersebut dan menargetkan
sebanyak 500.000 pengunjung dari lokal dan internasional selama masa penyelenggaraan.

“Saya harap acara ini bisa berjalan dengan baik dan sukses dengan dukungan semua pihak
untuk mencapai tujuan bersama, yaitu membangun kembali pariwisata dan perekonomian
Indonesia,” tutup Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf.

Dewi Rokhmawati
Dewi Rokhmawati
Beauty should be practical and easy breezy. Especially for someone like me who is mager berat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

RECENT POST

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Beauty A to Z